
Stenosis Katup Mitral
Stenosis katup mitral adalah kondisi ketika katup mitral — pintu yang memisahkan serambi kiri (atrium kiri) dan bilik kiri (ventrikel kiri) jantung — menjadi menyempit dan kaku. Penyempitan ini menghambat aliran darah dari serambi kiri ke bilik kiri, sehingga darah menumpuk di paru-paru dan membuat jantung bekerja lebih keras.
Penyebab
Penyebab paling umum di dunia, termasuk Indonesia:
- Penyakit jantung rematik – komplikasi dari infeksi tenggorokan oleh bakteri tertentu yang tidak diobati tuntas.
- Penumpukan kalsium di katup karena penuaan (jarang pada mitral, lebih sering di aorta).
- Kelainan bawaan – katup mitral yang tidak terbentuk sempurna sejak lahir.
- Radiasi atau cedera pada area dada (sangat jarang).
Gejala
Stenosis katup mitral sering berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Gejalanya meliputi:
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring
- Mudah lelah
- Jantung berdebar atau irama jantung tidak teratur (fibrilasi atrium)
- Batuk berdarah (pada kasus berat)
- Bengkak pada kaki atau pergelangan kaki
Gejala dapat memburuk saat hamil atau mengalami infeksi.

Diagnosis
- Pemeriksaan fisik: dokter mendengar bunyi jantung khas dengan stetoskop.
- Ekokardiografi (USG jantung): memeriksa ukuran, bentuk, dan pergerakan katup, serta mengukur luas bukaan katup.
- EKG: mendeteksi irama jantung dan pembesaran atrium kiri.
- Rontgen dada: melihat ukuran jantung dan tanda-tanda penumpukan cairan di paru.
Pengobatan
1. Kasus ringan → cukup dipantau dengan kontrol rutin dan pengendalian gejala.
2. Kasus sedang hingga berat → memerlukan tindakan khusus:
- Balloon Mitral Valvotomy (BMV) – prosedur kateter untuk melebarkan katup yang menyempit, jika bentuk katup memungkinkan.
- Tindakan bedah penggantian katup mitral – bila katup sudah terlalu rusak atau kaku.
- Obat-obatan – seperti diuretik, obat pengencer darah (antikoagulan) bila ada fibrilasi atrium, atau obat pengendali detak jantung.
Pencegahan
- Obati infeksi tenggorokan secara tuntas untuk mencegah penyakit jantung rematik.
- Rutin periksa jantung jika memiliki riwayat penyakit katup.
- Jaga pola hidup sehat (makan seimbang, olahraga sesuai anjuran, hindari rokok).
- Konsultasi sebelum hamil bila memiliki stenosis katup mitral.
Kesimpulan
Stenosis katup mitral adalah penyempitan katup jantung yang bisa berakibat serius jika tidak ditangani. Deteksi dini, pemeriksaan rutin, dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi seperti gagal jantung atau stroke.