Apa itu Penyakit Jantung Rematik?

Overview Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Apa itu Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Penyakit jantung rematik (PJR) adalah penyakit kardiovaskular yang dapat dicegah dan diobati, namun masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian yang signifikan, terutama pada anak-anak dan remaja. PJR berawal dari radang tenggorokan (faringitis) akibat infeksi bakteri streptokokus yang tidak ditangani dengan baik. Infeksi ini dapat memicu demam rematik yang kemudian menyebabkan kerusakan permanen pada katup jantung. Bila tidak diobati, PJR dapat menyebabkan gagal jantung, stroke, kecacatan, dan bahkan kematian.

Siapa yang Berisiko?

PJR paling sering ditemukan pada usia di bawah 25 tahun, terutama di negara-negara dengan tingkat kemiskinan tinggi dan kepadatan penduduk. Wilayah dengan angka kejadian tertinggi meliputi Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, serta Pasifik Selatan.

Beban Global

  • 32 juta orang di seluruh dunia menderita PJR
  • Sekitar 275.000 kematian terjadi setiap tahun akibat PJR
  • PJR merupakan penyakit jantung perolehan paling umum pada anak-anak dan remaja di negara berkembang

Mengapa Penting?

Meskipun hampir hilang di negara-negara maju, PJR masih menjadi masalah besar di banyak negara berkembang. Padahal, dengan deteksi dini dan pengobatan tepat, penyakit ini bisa dicegah.

Radang Tenggorokan (Faringitis) Akibat Bakteri Streptokokus

Radang tenggorokan (faringitis) adalah salah satu infeksi saluran napas atas yang paling sering ditemukan pada anak-anak maupun orang dewasa. Sebagian besar disebabkan oleh virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A (SBGA) — jenis bakteri yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan Demam Rematik Akut (DRA).

Penularan

  • Droplet dari batuk atau bersin penderita
  • Kontak langsung dengan cairan hidung atau kulit yang terinfeksi
  • Lingkungan yang Padat penduduk
  • Memiliki kebersihan tangan dan tubuh yang buruk

Gejala Klinis

Gejala faringitis akibat SBGA antara lain:

  • Nyeri tenggorokan atau nyeri saat menelan
  • Demam tinggi (>38°C)
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Badan terasa lemas

Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan:

  • Tonsil yang merah dan membengkak
  • Nanah putih di permukaan tonsil (Lihat Gambar di Atas)

Diagnosis

1. Swab tenggorokan

  • Hasil tersedia dalam beberapa hari
  • Tingkat akurasi tinggi

2. Rapid diagnostic kit

  • Hasil < 1 jam
  • Ketersediaan terbatas dan akurasi lebih rendah dibanding swab

Penanganan

1. Pemberian antibiotik (injeksi atau oral)
  • Harus diberikan sesuai durasi yang dianjurkan
  • Tetap dilanjutkan meskipun gejala membaik
2. Isolasi sementara
  • Anak-anak sebaiknya tidak bersekolah sampai pulih
  • Untuk mencegah penularan ke anak-anak lainnya

Apa itu Demam Rematik Akut (DRA)?

Demam Rematik Akut (DRA) adalah penyakit akibat respons imun yang abnormal terhadap infeksi Streptokokus Beta Hemolitikus Grup A (SBGA) pada tenggorokan atau kulit. DRA paling sering terjadi pada usia 5–20 tahun.

Faktor Risiko DRA

1. Faktor Lingkungan
  • Tinggal di daerah padat penduduk
  • Gizi buruk
  • Akses terbatas ke layanan kesehatan
2. Faktor Individu
  • Riwayat keluarga dengan DRA atau Penyakit Jantung Rematik (PJR)
  • Faktor genetik tertentu yang meningkatkan kerentanan
3. Faktor Bakteri
  • Beberapa strain SBGA lebih berisiko memicu DRA
  • Identifikasi strain biasanya dilakukan dalam penelitian

Gejala Klinis DRA

Gejala biasanya muncul 2–3 minggu setelah infeksi radang tenggorokan akibat SBGA:

  • Nyeri sendi (arthritis)
    Umumnya menyerang pergelangan kaki, lutut, panggul, siku, dan bahu
    Bersifat berpindah-pindah (migratory), disertai kemerahan dan bengkak
  • Demam tinggi (>38°C)
  • Malaise (lemas, nyeri perut, sesak napas, kelelahan)
  • Perubahan kulit
    – Erythema marginatum (ruam merah berbatas tegas)
    – Subcutaneous nodules (benjolan di bawah kulit)
  • Gangguan gerakan (Sydenham’s chorea)
    – Gerakan tubuh tak terkendali
    – Perubahan suasana hati akibat gangguan sistem saraf pusat

Diagnosis DRA

Diagnosis ditegakkan melalui kombinasi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang:

1. Pemeriksaan fisik

  • Murmur jantung (bunyi tambahan)
  • Peradangan sendi

2. Pemeriksaan penunjang

  • Peningkatan penanda inflamasi (LED, CRP)
  • Bukti infeksi SBGA (ASTO positif)
  • Pemanjangan interval PR pada EKG
  • Kebocoran katup jantung melalui ekokardiografi

Penatalaksanaan DRA

  • Tirah baring dan mobilisasi bertahap
  • Antibiotik untuk eradikasi SBGA
  • Anti-inflamasi untuk mengatasi peradangan
  • Terapi gagal jantung, bila terdapat disfungsi jantung

Apa itu Penyakit Jantung Rematik (PJR)?

Penyakit Jantung Rematik (PJR) terjadi akibat episode demam rematik akut (DRA) berulang, yang menyebabkan kerusakan permanen pada katup jantung. Katup jantung yang rusak tidak dapat membuka dan menutup secara normal, sehingga aliran darah menjadi terhambat atau mengalir ke arah yang salah. Hal ini menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah secara efektif dan terjadi kondisi gagal jantung

Faktor Risiko

Faktor utama terjadinya PJR adalah infeksi SBGA berulang yang menyebabkan DRA berulang. Risiko ini dapat dikurangi melalui pemberian antibiotik secara teratur. PJR biasanya mulai berkembang pada usia remaja, dan sering kali baru terdiagnosis saat dewasa.

Gejala Klinis

Gejala PJR sangat bervariasi tergantung tahap penyakit:
  • Tahap awal: tanpa gejala (asimptomatik)
  • Tahap lanjut: muncul gejala gagal jantung, seperti sesak napas, mudah lelah dan penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik.

Penatalaksanaan PJR

1. Tatalaksana gagal jantung
    • Obat-obatan untuk memperbaiki fungsi pompa jantung
2. Penanganan gangguan irama jantung
    • Termasuk pemberian antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah di dalam jantung
3. Tindakan invasif dan bedah
    • Penggantian katup jantung secara bedah
    • Balloon mitral valvuloplasty (BMV) sebagai opsi non-bedah pada kasus tertentu
4. Pencegahan sekunder
    • Antibiotik jangka panjang (penisilin) untuk mencegah kekambuhan DRA dan progresi PJR

Apa Saja Komplikasi PJR?

Penyakit Jantung Rematik (PJR) dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang berdampak pada kualitas hidup dan keselamatan pasien, terutama bila tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah komplikasi utama yang sering terjadi:

1. Gagal jantung

Gagal jantung merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan pada pasien PJR. Kerusakan katup jantung yang progresif menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Gejala gagal jantung meliputi sesak napas dan cepat capek terutama bila beraktivitas fisik, dan bengkak di perut atau kedua tungkai.

2. Stroke

Penderita PJR memiliki risiko tinggi mengalami stroke iskemik, yang disebabkan oleh bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah otak. Bekuan darah ini biasanya terbentuk akibat gangguan irama jantung seperti atrial fibrilasi (AF). Oleh karena itu, pemberian obat antikoagulan sangat penting untuk mencegah terbentuknya bekuan darah.

3. Gangguan irama jantung (aritmia)

Pasien dengan PJR memiliki peningkatan risiko terjadinya atrial fibrilasi (AF). AF menyebabkan perburukan kondisi gagal jantung, palpitasi (berdebar-debar) dan meningkatkan risiko terjadinya stroke.

4. Endokarditis Infektif (EI)

Endokarditis infektif (EI) adalah infeksi bakteri pada katup jantung, dan katup yang rusak akibat PJR lebih rentan terkena infeksi ini dibandingkan katup yang sehat. Gejala klinis EI meliputi demam dan gagal jantung. Bakteri penyebab EI berasal dari gigi dan mulut, oleh karena itu menjaga higienitas dan kebersihan gigi dan mulut & pemberian antibiotik profilaksis sebelum prosedur gigi merupakan hal yang penting pada pasien PJR.

5. Komplikasi pada kehamilan

Wanita dengan PJR memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Pada saat kehamilan, gejala gagal jantung akan semakin memberat. Selain itu, pemberian antikoagulan memiliki risiko untuk menyebabkan gangguan perkembangan janin. Oleh karena itu, perencanaan kehamilan dan pemantauan ketat oleh tim medis sangat penting pada wanita dengan PJR.

Video Edukasi

Ayo Jadi Bagian dari Gerakan Nasional Lawan PJR

Bersama tingkatkan pelayanan jantung katup Indonesia melalui kolaborasi multidisiplin dan inovasi.

Scroll to Top